Nadiku bergetar seiring hentakan namamu
Hembusan nafas tercekat melihat wajahmu
Mataku sembab , mengingatmu
Hatiku menjerit, menguak luka lampau
Detik demi detik terus berlalu
Setitik demi setitik rasa kian menghilang
Musnah terbawa masa kelam
Yang tiada ujung akhir
Jiwaku melayang, tanpa tujuan
Bersama angin yang berhembus
Seiring sosokmu yang ikut bersama
Musnahkan kenangan, antara kita
Jiwa raga yang t’lah kukorbankan
Tuk senyum yang tetap mengembang
Meski pahit racun kutelan
Tak sebanding , luka lampau
Tuhan. . hapus dia disetiap mimpiku
Kubur dia dalam benakku
Bungkam dia dalam anganku
Hilangkan dia dalam setiap hembusan nafasku,
Tutup luka lampau, kian terasa hingga detik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar