Assalamualaikum J
Selamat dini hari
semua J
Maaf udah 2 hari
gak ngeblog, rasanya kangen juga sih. Tapi mau gimana? Udah mulai masuk sekolah
yang berarti bakal sibuk dengan segala macam urusan sekolah. Mesti ngerjain
tugas yang numpuk, bimbel, belum lagi belajar buat ulangan karena tiap guru
kayaknya lagi kejar – kejaran buat ambil nilai. Mau gimana lagi? Inilah kehidupan
sekolah masa SMA L
#nasibpelajar -___-
Oh ya, sebenernya
sih gw punya banyak banget tema yang mau gw tulis. Mumpung lagi onfire nih, hehheheh
:D Sampai – sampai gw mau tidur aja, ngebayangin
tema apa yang bakal gw tulis. Ini seriusan loh ! gw aja sampe heran sendiri,
ini memang gw yang niat banget untuk nulis atau hanya karena kesenengan coret –
coretan gw diblog ini dibaca orang. *uuups ketahuan kalo gw kesenengan blog
dibaca orang lain J
Tapi memang bener loh, tiap penulis pasti punya kepuasan sendiri saat tulisannya
dibaca orang lain. Jangankan dibaca, dilihat aja udah alhamdulilah. Apalagi kalo
disukain tulisannya?? Widiiiiiiiih rasanya kayak melayang diatas puncak Semeru
*loh? Gak nyambung ! abaikan J
Untuk post yang
satu ini, mungkin gw mau bahas soal bola dulu deh ya, soalnya lagi beneran
semangat 45 nih. Lagi dapet feelnya, jadi mesti dilumpahkan semuanya biar
jurdil ( jujur dan adil ) J
*kayak pemilu aja :p Untuk sekedar memberitahu saja, bahwa setiap post di blog
gw ini jujur dari lumpahan perasaan gw terdalam, yang mungkin sulit buat gw
jelaskan pakai kata – kata. Makanya gw lebih milih untuk jelaskan dalam bentuk
tulisan. Tentang ungkapan jujur diri gw pribadi terhadap suatu hal, seperti
saat ini tentang bola. *ok lanjut!
Jadi, setelah
kekalahan timnas Indonesia kemaren, 6 September 2011 dari Bahrain 0-2 tentu
secara pribadi gw kecewa. Gw sedih lihat hasl beberapa pertandingan timnas di
kualifikasi Pra Piala Dunia L
sebelumnya kita kalah telak 0-3 dari Iran, dan tak bisa membawa poin. Kini
posisi timnas Indonesia dibawah kunci group E, dengan poin 0. Tentu langkah
timnas akan semakin berat untuk lolos kebabak berikutnya mengingat posisi kita,
dan poin yang sampai saat ini belum kita raih. Tapi kita tetep memelihara
optimistis untuk pertandingan selanjutnya J
200 juta rakyat
Indonesia dari sabang sampai marauke, tentu sedih mendapati kekalahan timnas. Padahal
sebelumnya, kita yakin bisa lolos dengan mudah ke babak selanjutnya, melihat
perkembangan grafik permainan timnas. Tapi hal ini mungkin menyurutkan harapan sebagian
kecil supporter timnas atas kesuksesan yang akan kita raih. Mengingat antusias
rakyat Indonesia yang mulai bangkit kembali sejak kesuksesan timnas Indonesia
di Piala AFF 2010 lalu, dibawah kepemimpinan Alfred Riedl.
Tapi tahukah
kalian apa yang paling membuat gw kecewa sekaligus benci setengah mampus? Statement
pelatih baru timnas, Wim Rijsberger yang menyatakan kekecewaannya terhadap
hasil yang diraih timnas. Mungkin pantas jika setiap orang kecewa atas target
yang tak bisa dicapai. Tapi ada hal yang menurut gw gak pantes ( tekankan
sekali lagi “sangat tidak pantas” ) diucapkan oleh seorang pelatih atas
kegagalan tim asuhannya. Ini melanggar kode etik seorang pelatih menurut gw,
dimana dia melemparkan kata – kata kasar kepada tim asuhannya seperti berikut :
"f*ck you all,If you don't play better in the second
half I will kick all of you out”
( kalian semua brengsek, apabila kalian tidak bermain baik di
babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini )
Sumber
: vivanews.com
Apakah pantas seorang pelatih mengucapkan kata –
kata kasar diatas? Apakah dia layak disebut sebagai seorang
pelatih? Gw rasa gak sama sekali ! mana
ada pelatih yang menghina pemainnya sendiri, dan berkata kasar seperti itu. Setahu
gw, dibelahan dunia mana pun gak ada namanya seorang guru akan mencaci anak
didik asuhannya karena dia kalah lomba. Justru guru itu akan mencari kasih
motivasi lebih untuk sang anak didik agar si anak didik kelak bisa menjuarai
perlombaan itu.sang guru juga pasti akan menyadari, apakah kekurangan dalam
metode pembelajarannya. Sama – sama saling introspeksi diri, bukannya lempar
tanggung jawab dan menyalahkan pemain seutuhnya. Helloooooooo bapak, hidup
dizaman purba ya? Gak punya kode etik sama sekali
.
5. In both victory and defeat, the behavior of a coach shall
model grace, dignity, and composure.
( Dalam kedua kemenangan dan kekalahan, perilaku pelatih
akan model yang rahmat, martabat dan ketenangan )
Salah satu poin kode etik seorang pelatih seperti
yang gw cantumkan diatas, bisa gw buat kesimpulan bahwa seorang pelatih dalam
kondisi menang atau kalah akan tetap dalam keadaan tenang. Dia gak akan emosi
menghadapi kekalahan yang dia terima, terlebih mencela pemain. Sesuai dengan
statement Alfred Riedl
Di Eropa,( kalau seperti itu) Anda bisa langsung dipecat,
atau pemain memukul Anda!
Sumber : id.berita.yahoo.com
Jelaslah, ini
melanggar kode etik. Menurut gw, seperti gak ada etikanya sebagai seorang
pelatih. Tentunya seorang guru punya etika, terlebih didepan anak didiknya,
karena dia sebagai panutan untuk para anak didiknya. Terus kalo dia ngomong
kasar seperti itu, apa pantas dia disebut sebagai seorang guru????
Selanjutnya setelah
selesai pertandingan, dia secara terang – terangan dalam konfrensi pers
mengutarakan statement yang lebih parah lagi. Dia mengatakan kalo “ pemain timnas saat ini tidak pantas
bermain di level internasional. Lagi pula, mereka bukan pemain pilihan saya. Saya
tidak terlibat dalam pembentukan materi pemain.” Apakah ini wajar dilontarkan seorang pelatih ?
apakah kalian pernah dengar ada pelatih yang melontarkan statement seperti ini
selain dia??? Gw rasa gak ada ! Cuma orang kampungan aja yang kerjaannya hanya
melempar kesalahan ke orang lain. Dia cuci tangan, dan gak mau tanggung jawab. Kalo
gitu,
gak usah jadi pelatih aja kali pak !
*kalo mau lihat video statement si menir
Kita lihat saat
Indonesia kalah 0-3 di final AFF saat leg pertama lawan Malaysia, apakah Riedl
pernah berkata demikian? Apakah Riedl menyalahkan seutuhnya kesalahan kepada
pemain? Gak ! Dia justru menyemangati pemain. Dia pemberi motivas terbesar,
bahwa meskipun peluang kita sulit namun kita tetap harus optimis. Dia lebih
memilih untuk mengoreksi kekurangan tim dibanding statement yang buat semakin
jatuh mental pemain. Mana ada sih, orang yang terima kalo dia berjuang mati –
matian , lari – larian kejar bola ninggalin anak istrinya demi tugas Negara,
dan perjuangannya itu gak ada artinya di mata pelatih. Justru malah disalahkan.
Ckckkckck sungguh aneh gw rasa ! kalo gw jadi mereka juga, gw gak akan terima
perjuangan gw mati – matian malah dicaci dan dihina begitu aja !
Kalo menurut gw
sih ya, wajar aja kalo ada beberapa pemain yang kabarnya menolak bermain apabila
pelatih tetap dia. Ya jelaslah, mana ada orang yang sudi, udah capek – capek tapi
gak dihargain sama sekali. Malah dijadikan kambing hitam. Please deh pak,
mending bapak aja yang maen !
Terus waktu
tinggal sebulan lagi ini sebelum pertandingan selanjutnya melawan Qatar mau
gimana? Apa si menir mau cari pemain baru pilihan dia ( yang menurut dia paling
baik ) akan cukup waktunya dan pasti bisa buat kita juara??? Kalo pun memang mau cari pemain U-23 masuk ke
sekuad timnas senior, apa mereka yang minim pengalaman bisa konsentrasi 100 %
sementara disisi lain mereka juga disiapkan untuk perioritas utama, emas di SEA
GAMES. Atau mungkin dia cari pemain lain dari klib di liga, apakah cukup
waktunya untuk membuat tim yang kuat dan tangguh dengan materi pemain baru? Jawabannya
juga gak !
Terlebih, setelah
kejadian itu beberapa pemain timnas dikabarkan bertemu dengan Alfred Riedl. Pertemuan
ini mungkin sebagai ajang silaturahmi antara guru (gak ada namanya mantan guru
! ) dan anak asuhannya . mungkin karena para pemain merasakan kenyamanan atas
sosok kebapakan yang terkenal sangat disiplin ini, mereka curhat kali yah. Yah gak
ada salahnya juga sih, minta petuah dari guru. Namanya guru, pasti udah makan
yang namanya pahit asamnya kehidupan, punya banyak pengalaman yang bisa dikasih
kemuridnya. Wajar sih gw bilang, tapi yang gak wajar Komisi Disiplin PSSI
pengurus baru akan memanggil pemain yang bertemu dengan Alfred Riedl. Loh??? Apa
urusannya bapak??
Gw rasa ini
termasuk melanggar privasi seseorang, yang sama aja kayak melanggar hak asasi
manusia. Emangnya ada aturan perundang – undangan larangan bertemu dengan
guru??? Masyaallah banget kalo memang masih ada yang ngotot jawab iya ( maksa
banget kesannya). Setiap manusia punya hak kalo privasinya gak diganggu, tapi
ini malah kayak semacam ada masalah. Malah si opa Alfred Riedl disuruh pulang
ke negaranya ( Austria ). Bapak, suka – suka dia dong, mau kemana aja. Kalo ke
Indonesia kan berarti dia kasih devisa buat Negara atas kunjungannya. Yang
untung juga Indonesia juga, terus masalahnya sama bapak???
Semakin gak
ngerti deh ya gw sama sepakbola Indonesia ini. bukan maksudnya gw sok tau, atau
gw pro Alfred, tapi jujur gw hanya sebagai 1 dibanding 200 juta bangsa
Indonesia yang mengungkapkan kekecewaan dan prihatin yang sangat amat dalam
terhadap kondisi sepakbola Indonesia saat ini. tulisan gw saat ini hanya
sebagai bentuk kesedihan melihat sepakbola Indonesia yang sampai detik ini
belum bisa bangun dari keterpurukannya. Saat kita mencoba bangkit, selalu aja
ada halangannya. Seakan gak ada habisnya. Dosa apasih Negara ini?? sampai
cobaan gak kunjung habis L
Tapi tanpa kita sadari,
ini semua juga karena bangsa ini sendiri. Kita dijajah sama bangsa sendiri ! Ya
Allah, segitu buruknya kah negeri ku ini? negeri yang sangat amat kucintai,
selalu aja dapet cobaan yang tak kunjung habis. Tau gak, saat gw lihat berita
yang memuat kekalahan timnas, jujr hati gw rasanya sakit banget. Gw gak tega
lihat timnas yang gw sangat contain ini kalah, meski kita memang harus
realistis lawan lebih baik. Cuma tetep aja ada rasa sakit yang nusuk dihati ini
*sumpah ini beneran gak bohong. Apalagi kalo sampai bangsanya sendiri yang
mencela. Gak ketahan, air mata rasanya mau ngalir terus. Bangsanya sendiri,
yang lahir, besar, hidup, tinggal, cari makan di tanah airnya sendiri pun
mencela tanah airnya. APA INI PANTAS?????? Gw rasa Cuma orang yang gak tau diri
aja, yang bertindak kayak gini.
Sumpah, gw miris
banget lihat semua ini. sakit banget rasanya, lihat sesuatu yang amat sangat
kita cintai dihina, dicaci, dibenci sama saudara kita sendiri. Saudara satu
tanah air, satu bangsa, satu bahasa ! apakah ada saudara yang tega melihat
saudara lainnya menderita? Melihat perjuangan dan pengorbanan putra bangsa ini
sia-sia hanya bersisakan caci dan maki kalian? Apa pantas negeri yang kalia
hina ini, masih kalian tinggali hingga detik ini? gw rasa jawabannya GAK !
Mungkin tiap
orang memang punya pendapat masing – masing, dan gw hargain itu. Tapi gw lebih
berharap, kalian bisa lebih menghargai tanah air dan perjuangan putra bangsa. Jangan sampai bangsa kita ini hancur,
karena dijajah oleh bangsanya sendiri !
APAPUN
YANG TERJADI, KALAH ATAU MENANG GW TETEP CINTA INDONESiA. GARUDA TETAP DIDADAKU
!!!!!!
ps: gw nulis
sebagai seorang bangsa Indonesia yang menginginkan kemajuan tanah airnya yang
sangan dicintainya J
terutama timnas :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar